Apa Penyebab Terjadinya Luka ?

Penyebab terjadinya luka dibedakan menjadi dua, yaiu dari faktor internal atau eksternal.

1.      Internal

Faktor internal disebabkan
oleh gangguan dalam sistem tubuh yang menyebabkan terjadinjya pembentukan luka,
antara lain:

a.      Gangguan sirkulasi

Gangguan sirkulasi adalah gangguan dari berkurangnya suplai
darah yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah, yang
menyebabkan sirkulasi yang buruk. Selain itu bisa disebabkan oleh imobilisasi (kesulitan
bergerak) dalam waktu yang lama dan kegagalan katup pengatur di pembuluh darah
yang menyebabkan pengumpulan darah dan gagal mengalir secara normal ke jantung.

b.      Neuropati

Neuropati adalah kerusakan saraf yang mengakibatkan
berkurangnya sensasi pada sentuhan. Neuropati biasanya terjadi pada kasus
diabetes mellitus yang tidak terkontrol secara berkepanjangan sehingga
mengakibatkan kadar gula darah
meningkat. Meningkatnya kadar gula darah ini mengakibatkan melemahnya dinding
pembuluh darah yang memberi asupan oksigen dan nutrisi untuk sel saraf.
Akibatnya, terjadi kerusakan dan gangguan pada fungsi saraf. Penderita diabetes
mellitus dengan adanya neuropati biasanya tidak menyadari adanya trauma atau
luka karena hilangnya sensasi di daerah yang terjadi neuropati.

c.      Penyakit medis

 

Penyakit medis yang kronis dan tidak terkontrol seperti hipertensi,
hiperlipidemia, arterosklerosis, diabetes mellitus, AIDS, keganasan, obesitas morbid,
dan virus hepatitis C dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan
tubuh, berkurangnya sirkulasi, dan merusak organ dan sistem lainnya.

2.       Eksternal

Faktor eksternal diakibatkan dari luka terbuka atau tertutup. Dalam kasus luka tertutup, kulit utuh dan jaringan di bawahnya cedera tetapi tidak langsung terpapar lingkungan luar. Sedangkan dalam kasus luka terbuka, kulit dalam kondisi terbuka meninggalkan jaringan di bawahnya terkena lingkungan luar. Berikut merupakan jenis dari luka tertutup:

a.     Memar:

Memar dalah jenis cedera yang sangat umum, di mana trauma tumpul langsung dapat merusak pembuluh darah kecil dan kapiler, otot dan jaringan di bawahnya, serta organ dalam atau tulang. Memar muncul sebagai memar yang menyakitkan dengan perubahan warna kemerahan hingga kebiruan yang menyebar di area kulit yang terluka.

b.     Hematoma

Hematoma merupakan cedera yang merusak pembuluh darah kecil dan kapiler sehingga mengakibatkan penumpukan darah di ruang terbatas. Hematoma biasanya muncul sebagai lesi seperti benjolan kenyal seperti karet yang menyakitkan, tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi trauma, hematoma bisa kecil atau besar, jauh di dalam tubuh atau tepat di bawah kulit.

c.     Crush injury

Luka ini disebabkan oleh tekanan dari luar yang menekan bagian tubuh di antara dua permukaan. Tingkat cedera dapat berkisar dari memar kecil hingga kerusakan total pada area tubuh yang hancur, tergantung pada lokasi, ukuran, durasi, dan kekuatan trauma.

Berikut merupakan jenis dari luka terbuka:

a.    Lecet (abrasi)

Lecet merupakan luka dangkal yang tidak teratur pada lapisan kulit atas (epidermis) akibat dari gesekan dengan permukaan kasar atau permukaan halus dengan kecepatan tinggi. Lecet biasanya muncul dengan sedikit atau tanpa pendarahan, dan beberapa rasa sakit yang mereda segera setelah cedera awal.

b.    Laserasi

Laserasi adalah luka robekan dengan tepi luka tidak teratur yang biasanya lebih dalam dari lecet dan menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan pendarahan. Laserasi pada umumnya disebabkan oleh trauma atau kontak dengan suatu benda, seperti akibat pukulan keras atau kecelakaan.

c.       Sayatan

Luka sayatan sebagian besar berbentuk linier dengan tepi yang halus dan rata. Luka sayatan dapat mengancam jiwa dan menyebabkan kerusakan serius, terutama jika melibatkan organ vital, pembuluh darah utama atau saraf, tergantung pada kedalaman dan lokasi luka.

d.     Luka Tembus (Tusukan)

 

Jenis luka ini disebabkan oleh benda yang menembus kulit menuju ke organ atau jaringan di bawahnya. Luka tembus memiliki ukuran, bentuk, dan tampilan yang bervariasi tergantung pada penyebabnya. Luka tembus dapat mengancam jiwa, menyebabkan cedera serius, terutama jika melibatkan organ vital, pembuluh darah utama atau saraf.

Tinggalkan Balasan