Berbagai Jenis Ulkus Kulit dan Cara Menanganinya

Jika ada yang memiliki luka terbuka yang tampak dalam dan tak kunjung sembuh bisa jadi itu adalah ulkus kulit. Ada beberapa jenis ulkus kulit berdasarkan penyebabnya penanganan untuk ulkus kulit perlu diberikan sesuai dengan jenis ulkus serta penyebab yang mendasarinya. Ulkus kulit atau sering juga disebut borok adalah luka terbuka yang sulit sembuh dan sering kali kambuh. Luka yang dialami penderita ulkus kulit biasanya bukan disebabkan oleh cedera, melainkan dampak dari suatu gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Munculnya ulkus di kulit sering kali juga disebabkan oleh gangguan pada aliran darah karena ketika aliran darah tidak lancar kulit dan jaringan di sekitarnya akan kurang mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi akibatnya jaringan kulit bisa rusak dan membentuk ulkus.

Kenali Gejala Ulkus Kulit

Pada tahap awal kulit yang terluka akan berubah warna menjadi kemerahan dan terasa hangat bila disentuh. Kondisi ini biasanya disertai dengan sensasi perih, nyeri, dan rasa gatal yang tak tertahankan, seiring waktu luka tersebut akan merusak kulit dan menyebabkan luka terbuka. Ketika semakin memburuk tepi luka akan terlihat menonjol dan dapat mengeluarkan cairan berupa darah atau nanah. Ketika ulkus kulit sudah mengeluarkan nanah, ini tandanya bahwa luka sudah terinfeksi.

Ketahui Berbagai Jenis Ulkus Kulit Berdasarkan Penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya, ulkus kulit terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Ulkus dekubitus

Jenis ulkus ini disebabkan oleh tekanan atau gesekan yang terjadi secara terus-menerus pada satu bagian tubuh, tekanan tersebut mengakibatkan aliran darah di pembuluh darah kulit terganggu sehingga menyebabkan kulit menjadi rusak dan menimbulkan luka. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang yang gerak tubuhnya terbatas karena menderita suatu kondisi misalnya, kelumpuhan atau stroke. Pada penderita kelumpuhan ulkus dekubitus di kulit kerap muncul di area bokong atau punggung karena sering berada di kursi roda atau berbaring terlalu lama.

2. Ulkus vena kaki

Ulkus vena atau venous ulcer merupakan tipe ulkus yang cukup banyak terjadi. Dengan seseorang yang menderita obesitas, hipertensi, gangguan pembekuan darah, gagal jantung, dan wanita hamil, lebih berisiko mengalami jenis ulkus ini. Penyebabnya adalah gangguan pembuluh darah vena di kaki yang membuat aliran darah dari kaki dan tungkai menuju jantung menjadi tidak lancar. Gangguan pada pembuluh darah ini disebut juga varises.

Seiring waktu aliran darah yang tidak lancar pada kaki tersebut akan menyebabkan timbulnya kerusakan kulit sehingga muncul ulkus kulit di kaki. Ulkus vena biasanya muncul di kaki atau tungkai bagian bawah seperti tumit dan lutut.

3. Ulkus iskemik

Jenis ulkus ini hampir serupa dengan ulkus vena kaki. Ulkus kulit arteri juga dapat muncul di tungkai bagian bawah, seperti kaki, tumit, atau jari kaki. Bedanya, gangguan yang terjadi bukan pada pembuluh darah vena melainkan pembuluh darah arteri. Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami ulkus kulit arteri, di antaranya memiliki kebiasaan merokok atau menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kolesterol tinggi, gagal ginjal, aterosklerosis, atau penyakit arteri perifer.

4. Ulkus diabetikum

Kondisi ini merupakan komplikasi yang umum dialami penderita diabetes. Ulkus diabetikum yang disebut juga ulkus neuropati merupakan luka yang terjadi karena adanya kerusakan saraf akibat penyempitan pembuluh darah atau kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol. Kondisi tersebut membuat aliran darah di bagian tubuh tertentu menjadi tidak lancar, sehingga rentan muncul ulkus.

Bagaimana Cara Menangani Ulkus Kulit

Pengobatan ulkus kulit akan disesuaikan dengan jenis ulkusnya. Misalnya untuk ulkus yang disebabkan oleh gula darah tinggi, maka cara perawatannya selain edukasi untuk mengontrol gula darah dan menjaganya tetap stabil disini kami juga akan membersihkan luka tersebut sesuai dengan SOP Perawatan Luka Modern dengan mencuci luka dan dilanjut memberikan obat atau salep yang sesuai dengan kondisi luka  tersebut setelah itu luka akan ditutup agar kelembapan dan tidak terjadinya kontaminasi tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan