Down syndrome adalah suatu kelainan genetik yang menyebabkan kondisi keterbelakangan fisik dan mental, yang terjadi ketika ada satu salinan ekstra dari kromosom 21. Maksudnya adalah terjadi perkembangan kromosom 21 yang tidak normal (dikenal dengan istilah trisomi 21). ciri-cirinya seperti badan yang relatif pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongoloid, penyandang down syndrome sering juga disebut dengan mongolisme.
Minimnya informasi tentang penyakit down syndrome membuat ada banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat. Apa sajakah mitos-mitos yang berkaitan dengan penyakit down syndrome dan apa saja faktanya?
Mitos: Anak kecil dan orang dewasa yang mengidap down syndromememiliki perilaku yang sama.
Fakta: Orang dewasa yang mengidap down syndrome berbeda dengan anak kecil dan tidak seharusnya diperlakukan seperti anak kecil. Mereka juga mengalami tahap perkembangan secara individual layaknya orang biasa. Akan tetapi perkembangan pada kemampuan bicara pada anak down syndrome terhambat karena kemampuan saraf dan motoriknya tidak berkembang dengan sempurna. Sehingga dibutuhkan kemampuan lain agar anak dengan down syndrome mampu berkomunikasi sebelum mereka benar-benar bisa berbicara.
Mitos: Anak yang mengidap penyakit down syndromesering terkena penyakit.
Fakta: Pada dasarnya, risiko beberapa kondisi medis jauh lebih rentan pada kondisi ini adalah kelainan fungsi jantung, pernafasan dan pendengaran, tetapi apabila penyandang down syndrome diperlakukan layaknya orang biasa, harapan hidupnya akan cenderung sama dengan orang biasa. Penderita down syndrome juga kerap dianggap sebagai mereka yang memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Padahal realitanya, ada banyak penderita down syndrome yang berprestasi dan bahkan memiliki kemampuan yang hebat dan belum tentu bisa dilakukan oleh manusia normal.
Mitos: Down Syndrometidak bisa memiliki keturunan.
Fakta: Pria dan wanita dengan Down Syndrome cenderung memiliki tingkat kesuburan yang berkurang. Meski sulit, namun mereka tetap bisa memiliki anak.
Jadi untuk pengobatan penderita Down syndrome bertujuan untuk mengatasi kondisi yang menyertainya dan membantu penderita dalam beraktivitas. Metode pengobatannya dengan terapi atau pemberian obat-obatan. Serta Down syndrome tidak dapat dicegah. Namun, konseling genetik dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan memiliki anak dengan kondisi ini, terutama bagi mereka yang memiliki Riwayat keluarga dengan Down syndrome.