PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA LUKA

Penggunaan antibiotik topikal untuk pencegahan infeksi pada luka tanpa komplikasi masih menjadi perdebatan. Beberapa studi melaporkan bahwa pemberian antibiotik topikal dapat mengurangi risiko infeksi luka. Namun, penurunan risiko absolut infeksi tersebut dianggap tidak bermakna, sehingga literatur yang ada menyimpulkan bahwa penggunaan antibiotik topikal tidak begitu diperlukan.

Luka perlu ditutup dengan dressing yang tepat dan perlu dijaga agar terus lembab dan tidak terinfeksi, supaya penyembuhan dapat selesai dengan cepat. Perlu tidaknya pemberian antibiotik untuk pencegahan infeksi, baik dalam bentuk topikal maupun sistemik.

Pemberian antibiotik topikal yang kurang perlu berisiko menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Oleh karena itu, studi menganjurkan agar pemberian antibiotik topikal dipikirkan ulang dengan hati-hati sesuai risiko infeksi tiap luka. Antiseptik dapat dipertimbangkan sebagai opsi lain untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.

Kapan antibiotic harus diberikan pada luka?

  1. Luka kontaminasi

Luka ini biasanya tidak menimbulkan masalah klinis (tidak ada tanda inflamasi di sekitar luka) dan tidak menyebabkan kegagalan dalam proses penyembuhan luka. Pada luka ini hanya perlu dilakukan pencucian yang adekuat, tanpa diberikan antibiotic

  1. Luka kolonisasi

Luka di tandai dengan warna luka yang pucat dan terkadang terdapat cairan kekuningan (nanah). Manajemen pada luka ini, dilakukan pencucian, pengambilan jaringan mati, dan antibiotic topical.

  1. Luka dengan lokal infeksi

Luka ini ditandai dengan peradangan di daerah sekitar luka. Manajemen pada luka ini, dilakukan pencucian, pengambilan jaringan mati, dan antibiotic topical.

  1. Luka dengan infeksi yang sudah menyebar

Infeksi ini sudah menyebar ke dalam jaringan tubuh. Luka ini ditandai dengan kemerahan yang luas, adanya pembengkakan, malaise, dan penurunan nafsu makan. Hal yang perlu dilakukan adalah datang ke RS, lakukan kultur pada luka, pemberian antibakteri topical, antibiotic oral, dan pengambilan jaringan mati.

  1. Luka dengan infeksi sistemik

Luka ini disertai dengan tanda gejala infeksi sistemik seperti demam, mual, muntah). Hal yang perlu dilakukan adalah datang ke RS, lakukan kultur pada luka, pemberian antibakteri, antibiotic oral sesuai hasil kultur, dan pengambilan jaringan mati.

Tinggalkan Balasan