TEKANAN DARAH TINGGI (HIPERTENSI)

Siapa yang tidak mengenal penyakit ‘Tekanan Darah Tinggi’. Bahkan sebagian orang mendengarnya saja sudah khawatir. Apa yang membuat orang menjadi khawatir? Apakah benar ini merupakan penyakit keturunan?

Tekanan darah merupakan tekanan yang mengalir melalui pembuluh darah melawan dinding pembuluh darah.Tekanan darah tergantung pada :

  • Berapa banyak darah yang dipompa oleh jantung: makin
    banyak volumenya maka makin tinggi tekanannya.
  • Resistensi pembuluh darah (daya tolak) terhadap
    aliran darah: makin sempit pembuluh darah makin besar tekanannya.
    Penyempitan dapat disebabkan oleh terbentuknya plak kolesterol di dinding
    bagian dalam arteri.

Saat kita melakukan pengukuran tekanan darah, maka akan ada 2 macam tekanan darah yaitu.
Tekanan darah sistolik

  • Merupakan angka pertama pada tekanan darah yang terbaca.
  • Sistolik mengacu pada tekanan darah ketika memompa darah melalui pembuluh darah arteri ke seluruh tubuh.

Tekanan darah diastolik

  • Merupakan angka kedua pada tekanan darah yang terbaca.
  • Diastolik mengacu pada tekanan darah ketika jantung beristirahat diantara ketukan dneyut jantung.

Pada kondisi normal tekanan darah dapat naik dan turun sepanjang hari. Tetapi jika tetap tinggi untuk waktu yang cukup lama maka hal ini lah yang disebut menderita hipertensi. Menderita hipertensi berarti tekanan pada darah didalam pembuluh darah lebih tinggi dari yang seharusnya dan menyebabkan kondisi yang berbahaya. Karena hal ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke. Pada umumnya ketika mengalami kenaikan tekanan darah melebihi rentang normal seseorang  tidak merasakan atau memiliki tanda dan gejala. Beberapa orang hanya merasa sakit kepala, sesak nafas atau mengalami mimisan, namun tidak ada tanda dan gejala yang spesifik terkait kenaikan tekanan darah yang melebihi rentang normal. Oleh sebab itu penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensdikenal sebagai “silent killer”.

Rentang normal tekanan darah

Usia

Tekanan Darah Normal

18-59 tahun

<140/90mmHg

>60 tahun

<150/90mmHg

Penderita Diabetes Melitus, penderita penyakit pada ginjal, penyakit pada jantung,

wanita hamil.

<140/90mmHg

Jenis Tekanan Darah Tinggi

Terdapat dua jenis hipertensi yang dapat dikelompokkan :

      Primary Hypertension

Tidak ada penyebab yang jelas untuk terjadinya hipertensi. Pada jenis ini hipertensi
cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun.

   Secondary Hypertension

Pada beberapa orang dapat mengalami hipertensi karena suatu kondisi yang dialami. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi tiba-tiba dan biasanya lebih tinggi dari  primary
hypertension
. Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya secondary
hipertensi
 :

  • Obstructive sleep apnea
  • Masalah pada ginjal
  • Masalah pada thyroid
  • Cacat pada pembuluh darah (bawaan lahir)
  • Mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti : pil KB,
    obat flu, antinyeri.
  • Mengkonsumsi alkohol

Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab tekanan darah tinggi. Sebagian besar penderita tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab tunggal. Tekanan pada pembuluh darah tergantung pada beberapa
hal seperti:

  • Berapa kuat jantung memompa darah
  • Berapa besar daya dorong dinding pembuluh darah
  • Penyempitan pembuluh darah
  • Volume darah

Faktor Resiko Hipertensi

Meskipun penyebab utamanya belum diketahui namun beberapa factor resiko berikut ini turut memberikan kontribusi terhadap munculnya tekanan darah tinggi.


Riwayat keluarga

Jika anda memiliki orang tua atau kerabat yang menderita tekanan darah tinggi maka anda memiliki resiko juga untuk menderita tekanan darah tinggi. Hal ini juga mungkin saja terjadi pada keturunan berikutnya. Itulah sebabnya anak-anak juga sebaiknya tekanan darahnya juga dipantau dengan rutin.


Usia

Makin bertambah usia seseorang, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal. Bertambah usia akan menyebabkan arteri makin kaku sehingga resistensi terhadap aliran darah menjadi lebih besar dan tekanan darah meningkat.


Jenis kelamin

Pada usia 30 – 40 tahun, pria lebih beresiko menderita tekanan darah tinggi  dibandingkan wanita. Namun setelah menopause, wanita mempunyai resiko yang sama dengan pria.


Kurangnya aktifitas fisik

Aktifitas fisik sangat baik bagi tubuh terutama jantung kita. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak akan meningkatkan resiko penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner hingga stroke.


Kelebihan berat badan hingga obesitas

Kelebihan berat badan hingga obesitas akan semakin meningkatkan resiko mengalami tekanan darah tinggi.


Konsumsi garam yang berlebihan.

Garam akan menahan cairan di dalam tubuh sehingga volume darah juga meningkat. Dengan meningkatnya volume darah maka tekanan pada pembuluh darahpun juga akan naik.


Merokok

Tidak hanya tembakau dalam rokok yang dapat menaikkan tekanan darah, namun juga bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding pembuluh darah arteri.


Mengkonsumsi alkohol terlalu banyak

Mengkonsumsi alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan pada jantung.


Stress

Tingginya tingkat stress secara bertahap dapat meningkatkan tekanan darah.


Menderita penyakit kronis

Menderita penyakit kronis seperti penyakit pada ginjal, diabetes melitus dapat meningkatkan resiko menderita hiprtensi.


Komplikasi Tekanan Darah Tinggi.

Jika kondisi tekanan darah tinggi tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi komplikasi seperti :

  • Serangan jantung atau stroke
  • Gagal jantung
  • Menyempitnya pembuluh darah pada ginjal
  • Pembuluh darah pada mata mengalami penebalan,
    penyempitan atau sobek.
  • Gangguan metabolisme tubuh yang menyebabkan
    meningkatnya trigliserida, menurunnya HDL.
  • Masalah pada ingatan.


Penanganan dan pencegahan Tekanan Darah Tinggi

Mengubah gaya hidup dapat membantu mengontrol tekanan darah. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang tepat. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengontrol tekanan darah:

  • Berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan untuk mengontrol tekanan darah agar tetap dalam rentang normal.
  • Mengkonsumsi makanan sehat dengan rendah garam seperti mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, ikan dan makanan olahan susu yang rendah lemak.
  • Menurunkan konsumsi garam yaitu hanya 1,5gram atau setara seujung sendok makan  (1 sendok makan garam =10gram) per hari bagi penderita hipertensi, diabetes dan penyakit ginjal dan 2,3gram atau setara ¼ sendok makan per hari bagi orang yang sehat.
  • Rutin melakukan olahraga minimal 30 menit setiap
    hari.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Menjaga berat badan agar tetap terkontrol atau menjadi normal.
  • Berhenti merokok.
  • Memonitoring tekanan darah agar tetap terkontrol

Untuk info layanan home care lansia kota malang raya Bisa menghubungi no Wa.082244443565 Atau klik di www.pediscaregiver.com

Tinggalkan Balasan