Sumber: https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/09/180500523/risiko-covid-19-pada-pasien-stroke-bisa-sebabkan-pembekuan-darah-otak?page=all
Stroke adalah penyakit yang terjadi akibat terhenti atau berkurangnya aliran darah ke otak. Sebagai akibatnya, pasien stroke mengalami banyak gejala yang bisa membuat aktivitas sehari-harinya terganggu. Bila sudah selesai dirawat, perhatikan benar-benar mengenai cara merawat pasien stroke di rumah.
Home care Pediscare, Malang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan usia 45 tahun ke atas. Derajat Keparahan stroke sangat bervariasi. Sebagian pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari- hari dengan mandiri. Namun cukup besar pula jumlah pasien yang mengalami gejala berat sehingga butuh bantuan untuk melakukan berbagai aktivitas. Untuk itu diperlukan seorang pengasuh / Care Giver yang dapat membantu pasien saat pasien membutuhkan pertolongan dan membantu melatih pasien secara bertahap untuk mencapai kemandirian.
Derajat keparahan stroke sangat bervariasi. Sebagian pasien masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri. Namun, cukup besar pula jumlah pasien yang mengalami gejala berat sehingga butuh bantuan untuk melakukan berbagai aktivitas dasar seperti ke kamar mandi, berpakaian, berjalan, dan lain-lain.
Masalah kesehatan pasien pasca stroke di rumah
Kemungkinan masalah kesehatan yang dialami pasien pasca stroke di rumah antara lain:
- Kelumpuhan / kelemahan separo badan atau hemiparese
- Gangguan keseimbangan duduk atau berdiri
- Gangguan berbicara dan gangguan berkomunikasi
- Gangguan menelan
- Gangguan buang air kecil atau inkontinensia
- Gangguan buang air besar atau konstipasi
- Kesulitan mengenakan pakaian
- Gangguan memori atau daya ingat
- Perubahan kepribadian dan emosi
Masalah kesehatan pasien pasca stroke di rumah
1. Bantu pasien untuk berpindah tempat
Jika pasien masih mengalami gejala sisa seperti kelemahan anggota gerak, pasien belum mampu bergerak sendiri maka bantulah dia saat ingin berjalan atau damping pasien untuk menghindari resiko jatuh.
2. Ajak pasien untuk bergerak
Ajak pasien untuk menggerakkan sendi-sendi di tubuhnya setiap hari, termasuk area yang ‘lemah’. Hal ini dapat mencegah kekakuan pada bagian tubuh tersebut. Ini adalah aktivitas tambahan untuk melatih otot dan saraf di area yang lemah, selain dengan mengunjungi tempat rehabilitasi medis.
3. Bantu pasien untuk makan
Pasien stroke sering kali mengalami gangguan menelan atau disfagia. Beberapa pasien pulang juga masih menggunakan NGT/ Selang makan. Jadi, bantulah untuk memposisikan pasien duduk dengan lebih tegak ketika sedang makan. Letakkan makanan pada sisi yang sehat. Hal ini untuk mencegah terjadinya tersedak, yang bisa membahayakan nyawa.
4. Ajak bicara
Pasien stroke sering kali mengalami gangguan bicara / Afasia. Agar pasien dapat kembali berkomunikasi dengan lancar, sering-seringlah mengajaknya mengobrol. Semangati pasien untuk berusaha berbicara dan mengucapkan kata-kata, gunakan alat bantu untuk berbicara, misal dengan menulis di kertas.
5. Latih kesehatan otaknya
Bantu pasien untuk melatih otaknya dengan memberi informasi hari, waktu, dan mengingat nama orang-orang yang berada di sekitarnya.
6. Ciptakan lingkungan yang aman
Sesuaikan lingkungan dengan derajat keparahan stroke pasien. Ciptakan lingkungan yang aman namun tetap nyaman bagi pasien, misalnya:
- Mengatur tempat tidur agar posisinya tidak terlalu tinggi dan meletakkan benda-benda yang dibutuhkan dalam jangkauan pasien
- Pastikan juga lantai yang tidak licin, agar pasien tidak mudah terpeleset atau terjatuh.
- Bantu mengingatkan jadwal minum obat
- Ingatkan jadwal kunjungan ke Klinik Rehabilitasi Medis
Referensi :
https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/09/180500523/risiko-covid-19-pada-pasien-stroke-bisa-sebabkan-pembekuan-darah-otak?page=all
https://aido.id/health-articles/menangani-pasien-pasca-stroke-di-rumah/detail
https://www.klikdokter.com/info-sehat/saraf/tips-merawat-pasien-stroke-di-rumah